|
Produk teranyar keluaran Research In Motion dalam waktu dekat ini akan tersedia di pasaran Indonesia. Adapun kehadirannya sudah dipersiapkan oleh sejumlah partner yang menjadi channel distribusi RIM di tanah air. Indosat salah satunya.
“Untuk BlackBerry Gemini, kami tinggal menunggu sertifikatnya dari pemerintah. Tentu saja, sertifikasi tersebut baru akan rampung setelah RIM membangun service center di Indonesia,” kata Guntur S Siboro, Chief Marketing Officer Indosat pada wartawan, 31 Juli 2009. “Saya tidak yakin sudah bisa diluncurkan pada Ramadhan nanti. Mereka (RIM) saja baru akan meresmikan service centernya akhir Agustus. Tapi, kita lihat saja, kalau prosesnya lancar-lancar saja ya kita langsung pasarkan,” ucapnya.
Menurut Guntur, dari sisi teknis, Indosat sudah siap memasarkan produk tersebut. “Ujicoba kemarin hasilnya cukup baik. Intinya, jaringan kami (Indosat) sudah siap. Tinggal menunggu handsetnya,” kata Guntur.
Seputar harganya, dibanding produk BlackBerry yang sudah lebih dulu masuk ke pasaran Indonesia, Gemini memang lebih murah. “BlackBerry Gemini merupakan versi terjangkaunya
Meski begitu, Indosat belum bisa mengungkapkan harga resmi produk yang bersangkutan. “Kalau ada yang bilang 2 jutaan, itu bisa saja BM (black market). Kami (Indosat) memesan saja belum tahu jumlahnya berapa. Tunggu sertifikasi dari pemerintah dulu sajalah,” ucap Guntur.
Ditanya seputar BlackBerry CDMA yang juga sedang disiapkan kehadirannya oleh kompetitor, Indosat mengaku belum dapat memastikan kapan produk yang bersangkutan hadir di Indonesia. “Untuk CDMA, ujicobanya belum rampung. Perangkat CDMA membutuhkan ujicoba yang cukup lama, karena standarisasinya di dunia tak seketat GSM. Di Amerika, hampir semua ponsel CDMA itu inject. Sedangkan di Asia, ada yang pakai kartu RUIM,” kata Guntur. “Oleh karena itu, varian percobaan dan parameternya banyak. Segala kemungkinan perlu diujicoba. Itu yang membuatnya memakan waktu,” ucapnya.
Pengguna BlackBerry Indosat juga tidak perlu khawatir akan masalah koneksi ketika memanfaatkan handset mereka untuk berkomunikasi. Pasalnya, dua minggu silam, Guntur menuturkan, Indosat baru saja memperbesar bandwidth dedicated-nya ke server RIM di Kanada menjadi 50MB. Dengan demikian, seharusnya bottleneck yang kemungkinan terjadi sudah diantisipasi. Bold atau Javelin. Dia tidak punya 3G. Kualitas kameranya pun pas-pasan. Keypad-nya juga keras. Tidak memakai trackball melainkan touchpad layaknya laptop. Wajar saja bila harganya lebih murah,” kata Guntur. “Ini dihadirkan untuk menjawab kebutuhan pasar mid-low. Mereka mungkin membutuhkan fitur BlackBerry, tetapi ingin harga yang terjangkau,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar