Kamis, 30 April 2009

Memanfaatkan BlackBerry Secara Bijak

BlackBerry bisa diibaratkan pisau bermata ganda. Di satu sisi
sangat membantu produktivitas, namun di sisi lain bisa juga sebaliknya.
Dengan berbagai potensi dampak negatif BlackBerry, maka tips dan trick
yang harus diutamakan adalah bagaimana menggunakan perangkat ini secara
bijak.

Dimitri Mahayana, Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision,
mengungkapkan efek negatif itu sangat potensial jika mengingat penduduk
yang sudah familiar dengan internet di Indonesia diperkirakan mencapai
100 juta orang nantinya.
Survei Sharing Vision kepada 101 responden di Bandung dan Jakarta April
2008 lalu menunjukkan 38% respoden di dua kota itu mengakses layanan
internet dari ponselnya masing-masing.

"Bila melihat mobilitas masyarakat Indonesia yang kian tinggi, maka
internet ponsel itu memang sangat potensial. Karena itu, perlu
diperhatikan etika penggunaan sejak awal agar tidak" kontraproduktif,"
begitu katanya seperti dikutip detikINET, Jumat (24/4/2009).
Nah, agar tak terjebak dalam stigma negatif, ada baiknya beberapa
beberapa tips dan trick praktis tentang etika ber-BlackBerry ala
Dimitri ini kita simak:
a. Jangan gunakan BlackBerry saat sarapan atau makan malam dengan
keluarga
b. Jangan gunakan BlackBerry ketika mengendarai mobil (sekalipun sedang
dalam pemberhentian lampu merah), menyeberang jalan, atau kegiatan apa
pun yang butuh konsentrasi tinggi.
c. Jangan biasakan memulai hari dengan mengecek BlackBerry. Anda lebih
baik bersantai dengan keluarga, sebelum nantinya kecanduan.
d. Jangan sembunyikan kebiasaan dalam menggunakan BlackBerry dalam
keluarga. Jika Anda merasa seseorang akan marah dengan kebiasaan, maka
itu tanda kebiasaan Anda telah salah.
e. Tegaskan waktu yang sama sekali tidak boleh mengakses BlackBerry
misalnya saat menghadiri kegiatan anak di sekolah, menjelang waktu
mendongeng bagi anak, dst.
f. Secara perlahan, informasikan kepada kolega dan kenalan Anda bahwa
mulai jam tertentu di luar jam kantor, ponsel akan dimatikan guna
beristirahat dengan keluarga.
g. Saat sampai rumah, lakukan ritual yang menjauhkan diri dari iklim
kerja semisal menonton DVD, menyalakan musik dalam temaram lilin,
sehingga beban kerja di BlackBerry terlupakan.

Artikel ini juga terangkum apik dalam buku "BlackBerry for Everyone"
karya perdana Muhammad Sufyan, seorang jurnalis telekomunikasi yang
berdomisili di Bandung.(Sumber:Detikinet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar