Natrindo Telepon Seluler (Axis) dan Smart Telecom tengah sibuk melobi Research in Motion (RIM) agar bisa ikut memasarkan layanan BlackBerry di Indonesia. Pembicaraan antarkedua operator seluler ini dengan perusahaan berbasis Kanada tersebut dikabarkan sudah hampir final.
"Axis akan ambil full services secara direct ke RIM. Sementara Smart akan mencoba jalur fast track terlebih dulu," bisik sumber terpercaya detikINET, Rabu, (22/4/2009).
Dengan mengambil full services, Axis yang memiliki 3,5 juta pelanggan seluler akan dipatok untuk memasarkan perangkat BlackBerry sedikitnya 10.000 unit dalam setahun. Sementara Smart, yang mengambil fast track, dalam setahun dibolehkan menjual 2500 unit. Smart sampai saat ini memiliki kurang lebih 1 juta pelanggan.
Gregory Wade, Regional Vice President Asia Pacific RIM, tak menampik secara langsung kabar tersebut. "Kami tak bisa memberi komentar mengenai calon mitra operator kami," jelasnya ketika dikonfirmasi detikINET.
Lobi-Lobi
Peluang Axis untuk ikut memasarkan BlackBerry makin besar mengingat kuatnya pengaruh induk perusahaan operator seluler GSM ini dalam hal melobi RIM, yakni Saudi Telecom Company dan Maxis Communication Berhad.
Sementara, Smart yang sendirian menggelar seluler dengan teknologi CDMA di pita 1900 MHz, memiliki Richard Tan sebagai aktor di balik pengembangan layanan data perusahaan milik Grup Sinar Mas ini.
Richard Tan sebelum menjabat sebagai Commercial Managing Director Smart Telecom, memiliki hubungan baik dengan RIM saat menjadi petinggi Singtel dan Telkomsel beberapa tahun lalu.
Kabar Smart dalam upaya menjadi mitra RIM dalam memasarkan BlackBerry di Indonesia tak disangkal Ruby Hermanto, Head of Commercial Marketing Smart Telecom.
"Memang benar kami akan ikut menjajaki pasar data lewat BlackBerry. Doakan saja semuanya berjalan lancar," kata Ruby saat dihubungi detikINET. Sayang, Ruby belum berkenan menceritakan lebih lanjut.
Berbeda dengan Smart, perwakilan dari Axis malah bungkam seribu bahasa saat dikonfirmasi. "Untuk yang satu itu, kami belum bisa mengeluarkan pernyataan apapun saat ini," tandas Ati Kisjanto, Corporate Communication Manager Axis.
Jika akhirnya lobi kedua operator ini diluluskan RIM, maka Indonesia akan memiliki lima operator penyelenggara jaringan layanan BlackBerry. Saat ini, operator yang sudah menjadi mitra resmi RIM ialah Indosat, Telkomsel dan Excelcomindo Pratama (XL).
Menggiurkan
Pertumbuhan pengguna akses ponsel cerdas ini di Indonesia sangat pesat. Tahun 2008 lalu RIM menyebut pertumbuhannya mencapai 494%. Indosat sebagai mitra tertua RIM, sejak akhir 2004, telah memiliki 80.000 pelanggan. Disusul Telkomsel 75.000 pelanggan dan XL 60.000 pelanggan.
Direktur Commerce XL, Joy Wahyudi, mengungkap pendapatan per pelanggan atau ARPU (average revenue per user) layanan BlackBerry cukup tinggi. Sebulannya, rata-rata pelanggan menghabiskan Rp 400.000.
Meski demikian, jumlah pelanggan yang baru di kisaran 220.000-an pelanggan, masih dianggap sangat kecil dibanding populasi penduduk Indonesia 220 juta jiwa. Namun jika berbicara soal rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) cukup tinggi
"Angka pengguna BlackBerry bahkan belum menyentuh 10% dari jumlah pengguna ponsel yang mencapai 150 juta tahun ini. Itu sebabnya, RIM ingin menambah lagi mitra carrier-nya karena melihat potensi pasar retail di Indonesia yang masih sangat menggiurkan," tandas sang sumber.
(Sumber : DetikInet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar